أَلَمْ
تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي
كِتَابٍ ۚ إِنَّ
ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ ﴿٧٠﴾
“Tidaklah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan
di bumi? Sungguh, yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah kitab (Lauh
Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.” (QS. al-Hajj [22]: 70)
Gambar (1):
Sebuah teori klasik menyatakan bahwa sejak awal terbentuknya, bulan adalah
sebuah benda gelap, kemudian ditarik oleh bumi untuk mengelilinginya. Namun,
sejumlah perjalanan ke bulan telah membuktikan bahwa teori itu keliru.
Gambar (2):
Sebuah perubahan mendasar terjadi pada pendapat para ilmuwan yang menyatakan
bahwa bulan merupakan pecahan dari bumi pada saat bumi baru terbentuk.
Gambar (3):
Pada mulanya bulan bersinar seperti matahari, tetapi kemudian mendingin dan padam.
Gambar (4):
Sebuah teori mutakhir menyatakan bahwa sebuah hantaman pada permukaan bumi
telah menyebabkan terbentuknya bulan dengan kondisi yang amat panas dan
bersinar seperti matahari. Namun, kemudian sinar bulan padam seiring perjalanan
waktu.
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ ۖ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِّتَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلًا ﴿١٢﴾
“Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami).
Kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang
benderang, agar kalian (dapat) mencari karunia dari Rabb kalian, dan agar
kalian mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu
telah Kami terangkan dengan jelas.” (QS. al-Isra’ [17]: 12)
Itulah pengetahuan yang tunduk pada
apa yang dinyatakan oleh Al-Qur’an sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu ketika
perangkat astronomi belum ada. Dalam kaitan ayat ini, Ikrimah menyebutkan, “Allah telah menciptakan sinar matahari dalam
139 bagian, sementara bulan hanya diberi satu bagian saja.”
Mengenai ayat ini pula, Ibnu Abu Hatim pernah meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’b Ahbar yang berkata, “Ada satu matahari pada malam hari, ada satu matahari pada siang hari. Tetapi kemudian, Allah menghapus matahari yang ada pada malam. Itulah penyebab bercak hitam yang terdapat pada bulan.”
Itulah Rabb yang Maha Adil lagi Maha Menguasai Segala dan beruntunglah golongan orang-orang yang memercayai itu…
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...