Dulu, para pendeta
Nasrani selalu mengatakan bahwa tuhan mereka telah menitis pada diri Kristus.
Mereka juga meyakini bahwa anak tuhan adalah benar, kudus, dan telah
menciptakan kehidupan. Tetapi kemudian diperolehlah foto yang menakjubkan
berikut yang menunjukkan kekerdilan Tata Surya ketika dibandingkan dengan
galaksi Bima Sakti. Gambar berikut menunjukkan besar bumi yang kita diami yang
sama sekali tak terlihat karena terhalang cahaya matahari.
Sumber: www.drdale.com |
Bagaimana mungkin tuhan orang-orang
Nasrani mengecil sehingga tampak seperti bakteri, untuk kemudian disalib di
atas sebuah noktah renik kebiru-biruan yang sama sekali tak berarti di tengah
jagat raya yang dijejali benda-benda langit dan bintang-gemintang yang amat tak
terhingganya ini. Tuhan seperti itu adalah tuhan versi bumi yang sesuai
khayalan para pengarang dan penyeleweng Taurat dan Injil dengan segala
kebodohan mereka ketika meyakini bahwa bumilah yang menjadi pusat alam semesta
dan hanya satu-satunya permainan kehidupan ini diadakan. Itulah bukti terbatasnya akal manusia…
Sumber: www.hidupkatolik.com |
Sains
pun berseru lantang bahwa bumi sama sekali bukanlah pusat jagat raya. Bumi
bukan juga sesuatu yang berarti di tengah jagat raya. Bumi hanyalah sebuah
noktah kebiruan yang temaram. Tak ada nilainya, tak ada artinya dibanding
dengan Allah. Begitu sombongkah kalian?
Para penulis Taurat menyatakan bahwa
umur umat manusia di muka bumi adalah 40 abad. Lebih parah lagi, menurut mereka
angka itu berasal dari firman Allah. Tetapi apakah Allah pernah menyebutkan
suatu angka dalam firman-firmannya? Al-Qur’an segera menyangkal kebohongan itu
dalam ayat berikut:
وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿٧٨﴾
“…mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka
mengetahui (bahwa itu salah).” (QS. ali-Imran [3]: 78)
Sumber: www.akbar-site.blogspot.com |
Pada
tahun 1500 Masehi, untuk memprediksi umur bumi, para pembuat bola bumi—seperti
Hunt Lenox Globe, tentu tidak memiliki rujukan lagi selain kitab Injil. Jika
memang itu yang mereka lakukan, berarti mereka telah keliru sebanyak 800.000
kali dari kebenaran. Sementara itu, orang yang berhasil memotret bumi dari luar
angkasa tentu berdasar pada elemen radioaktif sehingga berhasil menetapkan
bahwa usia bumi adalah 4,5 miliar tahun.
Sains
juga telah membantah bahwa pernyataan yang menganggap umur manusia di muka bumi
tak lebih dari 40 abad. Tak diragukan lagi, anggapan itu adalah kebohongan
besar. Dengan demikian, pernyataan Injil tentang usia bumi juga telah keliru
800.000 kali dari kebenaran.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ
وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ ﴿١﴾
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan
gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Rabb
dengan sesuatu.” (QS. al-An’am [6]: 1)
Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ka’b
Ahbar bahwa iblis pernah merasuk ke dalam tubuh seekor ikan raksasa pada saat
bumi dan seisinya berada di punggung ikan itu. Iblis kemudian membisikkan ke
dalam benak si ikan, “Apakah
kau tahu betapa banyak pohon, binatang, manusia, dan pegunungan yang ada di
punggungmu, wahai Lutsiya (nama ikan itu)? Jika kau mengibaskan mereka, pasti
kau dapat menjatuhkan mereka semua dari punggungmu.” Maka pada saat itu, Lutsiya ingin mengibaskan tubuhnya.
Tetapi Allah segera mengirimkan seekor binatang yang langsung masuk ke dalam
hidung Lutsiya, sehingga iblis keluar dari tubuh Lutsiya. Ka’b Ahbar kembali
berkata, “Demi Dzat yang
menggenggam jiwaku, iblis melihat binatang yang dikirim Allah itu. Demikian
pula sebaliknya, binatang itu tinggal kembali seperti semula.” (Al- Qurtubi, jilid I, hal. 256-257)
Sumber: www.earthobservatory.nasa.gov |
Dan berikut adalah foto bumi yang
sangat indah, yang diambil dari pesawat ruang angkasa Apollo yang sedang berada
di atas permukaan bulan. Foto ini memperlihatkan bumi lengkap dari setiap
sudutnya. Dimanakah gerangan Lutsiya, si ikan yang dianggap sebagai tempat
berdiamnya bumi itu? Dimanakah pula binatang kiriman Allah yang masuk ke hidung
ikan itu? Dimanakah semua yang ada di punggung si ikan itu? Dimanakah
pegunungan-pegunungan itu? Tidak ada bukan?
Dengan begitu, sains telah berhasil
membongkar kebohongan kisah-kisah Israiliyat yang terang-terangan dinobatkan
sebagai Kitabullah. Upaya untuk membersihkan semua bentuk penafsiran seperti
ini merupakan kewajiban bagi semua ulama pada umumnya dan bagi para ahli tafsir
pada khususnya di seluruh dunia.
Sebab, Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan
(sains) selalu satu suara.
فَوَيْلٌ
لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَـٰذَا مِنْ
عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم
مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ ﴿٧٩﴾
“Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka
(sendiri), kemudian berkata, ‘Ini
dari Allah’ (dengan maksud) untuk
menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena tulisan tangan
mereka dan apa yang mereka perbuat itu.” (QS. al-Baqarah [2]: 79)
Dengan bukti-bukti di atas, mukjizat
ilmiah yang terkandung dalam Al-Qur’an benar-benar menjadi senjata yang ampuh
untuk menggempur semua bentuk kebohongan dan tipu daya para penyeleweng Islam
yang ditujukan kepada firman-firman Allah yaitu Al-Qur’an al-‘Ilm.
Subhanallah…
2 comments:
terima kasih atas informasinya membuat sy tambah wawasan, smg Allah swt membalas amalan anda dengan berlipat ganda
Post a Comment
Thanks for your comments...