Akbar's Scratch

Kali ini, aku mau ngepost sesuatu-sesuatu yang nggak lama ini happening. Pertama, setelah seminggu UAS di sekolah. Rasanya lega deh, kembali rilek. Dan kepala nih masih belum kembali ke jiwa yang lama, buseett. Kliatan kan? dari kalimat-kalimat yang aku buat ini, nggak nyambung semua kan? Yah, gini-gini yang nulis masih aku kok, bukan orang lain. No No No, Nope !

Kedua, kemarin Ibuk, Papah, Bude, dan Adikku datang ke Malang buat mengunjungi aku. Padahal, aku sudah punya niat pada hari Jumat nanti 23 Maret 2012 mau pulang ke Kediri. Lah, ternyata kemarin jam 9 pagi Ibuk meneleponku dan informasi yang aku dapat saat itu, beliau-beliau tadi sudah sampai di Batu. Sangar nggak tuh! Mungkin sekaligus buat takziah ya, karena dulu waktu Pakpuh Tris meninggal dunia, Papahku nggak dateng ke sini. Papahku ke Malang ini mengemban misi. Misinya yaitu membimbing dan mengarahkan keluarga yang ditinggalkan oleh Pakpuh Tris. Jam-jam pertama keberadaan mereka di rumah, beliau-beliau tadi membicarakan tentang pernikahan anak sulung Pakpuh Tris yang mungkin akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan sedikit cerita sejarah pencarian jodoh Papah mudaku. Jam-jam kedua, beliau-beliau ini, membicarakan tentang masalah warisan dan disaat beliau-beliau ini membicarakan masalah warisan itu, aku tidur, namun samar-samar terdengar di telinga kanan-kiri... Dan yang paling seru, di jam-jam ketiga ini. Papahku mengumpulkan semua orang yang ada dirumah itu untuk diajak bercengkrama tentang hal-hal yang lebih serius.

Diantaranya masalah sekolah. Saat ini, DR(anak bungsu Pakpuh Tris) kelas 3 SMP dan akan memasuki SMA. Disini, Papahku memberi tantangan untuknya. Kira-kira seperti ini:

       "DR masuk SMA 4, tak kasih apapun yang kamu mau."

       "Loh? Beneran Pak Mim (Papahku)?"

       "Gimana to? Ya bener, apa sebutin aja?"

       "Aku tuh, habis UAN mau backpacking ke Jogja Pak Mim dan aku butuh uang..."

       "Hah, kalo uang sih kecil. DR maunya berapa?"

       "Emm.. Rp 500.000,00 Pak Mim !"

       "Oke Rp 500.000,00, tapi dengan syarat DR harus masuk SMA 4 !"

       "Oke"

       "Masuk SMA 4, halah kecil! DR harus gitu, soalnya Pak Mim Rp500.000,00 juga kecil, DR"

       "Oh, kalo gitu Rp 700.000,00 aja wes Pak Mim?"

       "Loh? Nambah ? Oke nggak papa, masih tak kasih toleransi."
       "Masuk SMA 4, Rp 700.000,00!  Deal?"

       "Deal...hehehe"

 Setelah itu, Papah menoleh ke arahku. Dan pertanyaan yang sudah bisa kutebak akhirnya muncul.
       "Kalo Mase (panggilanku di rumah) masuk kedokteran aja ya ?"
       "Loh? kedokteran? katanya STAN, Pah?"
       "Gini, daftarnya dua-duanya. Nanti kalo keterima semua, kan gampang tinggal milih..."
       "Iya kalo ketrima, kalo nggak gimana?"
       "Makanya tirakhat dong... belajar dan dibarengi sama dzikir..."
       "Hmmm Hmmm..."
       "Gini aja wes, kalo Mase masuk kedokteran. Motor Jupiter Z itu,ganti jadi Megapro."
Wah... menggiurkan banget kan? Tapi bukannya seneng aku malah nawar lagi. Hehe maklum.. mumpung ada kesempatan :D
       "Kok Megapro, Pah?"
       "La terus apa? CBR?"
       "Emm kalo kuliah sih, enaknya naik mobil gitu.."
       "Mobil? Kalo mobil beli sendiri aja. Pokoknya tembus kedokteran? Oke?"
Apa daya aku hanya bisa manggut-manggut saja. Rasanya seperti ada energi yang luar biasa yang masuk ke sekujur tubuhku. Dan energi itu membuatku tambah bersemangat mengejar buat masuk ke kedokteran... Emang sang Ayah itu sangat tahu apa kemauan anak-anaknya ya...:D
Tak lupa ini aku kasih foto Ayah atau Papah tercintaku waktu beliau menunaikan ibadah haji di tanah suci :

Mekkah, Desember 2009