Akbar's Scratch

My photo
One of Indonesian people. A Moslem Doctor. My dreams is my adventures, and my adventures is my life.

Popular Posts

Categories

Blog Archive

My Mother

Kasih Ibu kepada Beta tak terhingga sepanjang masa…
Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang Surya menyinari dunia…

Ya! bagai sang Surya menyinari dunia itulah kiasan yang sangat tepat diberikan untuk kasih sayang seorang Ibu. Ibu yang memberikan kasih berupa kehidupan kita dan memberi sayang berupa didikannya dari lahir sampai sekarang. Kasih dan sayang yang apabila ditukar dengan apapun selalu tidak cukup untuk ditukarkan. Dengan demikianlah, sosok seorang Ibu adalah sosok yang sangat tangguh, tahan banting dan berjiwa sangat besar. Bayangkan apabila tiada Ibu, akankah kita lahir dengan keadaan sehat seperti ini? Akankah kita bisa sebesar dan seberkembang ini? Apakah kita bisa seberkarakter ini tanpa sosok seorang Ibu? Yah, mungkin pertanyaan-pertanyaan itu membuat kita kembali merenungkan dan membayangkan jerih payah seorang Ibu membentuk kita dari dalam. Aku menyebutnya dari dalam, karena ilmu seorang Ibu ialah ilmu tentang perasaan dari dalam hati. Ilmu yang melatih kita berkasih sayang antar sesama, melatih mencintai antar sesama, melatih batin kita.

Berbeda dengan sosok Papah yang selalu jauh dariku, sosok Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan anak-anaknya. Sosok yang paling tahu seluk-beluk anak-anaknya. Sosok yang paling tahu sifat, kebiasaan  dan karakter anak-anaknya sejak lahir hingga sebesar ini. Begitu banyak pengorbanannya untuk membentuk karakter anak-anaknya. Meski banyak sekali batu terjal selama perjalanan, namun Beliau selalu percaya akan apa tujuannya dan yakin akan bisa meraihnya dengan bimbingan pula dari Papah. Beliau adalah Ibu yang sangat pekerja keras dimataku, ya paling tidak setelah kusadari sekarang...

Begitu banyak ilmu dan kasih sayang yang diberikan sampai-sampai kasih sayang tersebut dianggap biasa dan kurang dihargai. Padahal ilmu dan kasih sayang tersebut adalah yang paling dasar untuk kehidupan, tanpa itu semua mungkin kita sudah berada dalam jalan yang tiada ujung dan tiada petunjuk satupun. Mungkin terkadang Ibulah yang mengenali diri kita melebihi kita mengenali diri kita sendiri. Hal itu baik karena apabila kita tidak terasa berjalan ke arah yang salah, Ibu akan kembali meluruskan lagi—meluruskan dari dalam tentunya, secara batin.

Sebuah keluarga yang ideal terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak-anaknya. Menurutku, memang Ayah adalah sebagai kepala keluarga—sebagai pemimpin dan penggerak dalam keluarga. Namun, apabila Ayah sudah menjalankan suatu program untuk mencapai cita-cita keluarga dengan sangat semangat sedangkan Ibu kurang kerja kera, kerja sama, dan komunikasi maka cita-cita itu sangat sulit untuk dicapai. Begitu pula dengan sebaliknya. Maka, berkualitas tidaknya suatu keluarga dipengaruhi karakter masing-masing dan kerja sama antar anggotanya. Terima kasih Ibu. Atas semua supportmu, ilmumu, bekalmu untuk masa depanku nanti…

 You’re My Best Mom ! Always Be ! Never End !
Category: 1 comments

1 comments:

Pety Puri said...

yeah, we have our own best mom ever! :)

Post a Comment

Thanks for your comments...

My Other Site

You're Trespasser Number:

CHAT WITH ME?

TRANSLATE

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
free counters
IP