يَجْعَلْ
صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ
اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿١٢٥﴾
“…Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang)
mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang
tidak beriman.” (QS. al-An’am [6]: 125)
Siapakah sebenarnya yang telah memberi tahu Nabi Muhammad tentang hubungan antara dada manusia dengan terbang ke langit (luar angkasa)? Itulah yang ditegaskan sains modern tentang ruang angkasa yang telah dibuktikan melalui berbagai observasi. Observasi ini telah mendorong para ahli agar menciptakan pakaian ruang angkasa yang harganya tak kurang dari dua juta dolar. Pakaian tersebut dipakai untuk melindungi para astronot yang sedang berada di ruang angkasa.
Itu pula yang telah diinformasikan
oleh Al-Qur’an pada abad ketujuh Masehi, yang ketika itu belum ada seorang pun
yang mengetahui seluk beluk luar angkasa.
Allah
berfirman,
وَالرَّاسِخُونَ
فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ
إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿٧﴾
“…Orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, ‘Kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), semuanya dari sisi Rabb kami.’ Tidak ada yang dapat mengambil
pelajaran kecuali orang yang berakal.” (QS. ali-Imran [3]: 7)
Dalam
buku ‘Dalail an-Nubuwwah’, Imam Baihaqi dan Ibnu Asakir meriwayatkan sebuah
hadist dari Said al-Maqbari bahwa Abdullah bin Salam bertanya kepada Rasulullah
SAW tentang bercak hitam yang terdapat pada permukaan bulan. Rasulullah SAW pun
menjawab, “Asalnya, matahari dan bulan adalah dua buah matahari. Lalu Allah SWT
berfirman, ‘Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami),
kemudian Kami hapuskan tanda malam…,’ jadi bercak hitam yang engkau lihat
itulah yang dihapuskan (oleh Allah).”
Gambar
diatas seperti pada halaman cover jurnal Scientific
American dimuat gambar bulan ketika masih bersinar seperti matahari, yaitu
sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Mukjizat ini menunjukkan luasnya ilmu Allah.
Yang terkandung dalam Al-Qur’an dan tepatnya penjelasan Rasulullah SAW di atas.
Bulan adalah tanda malam, sementara matahari adalah tanda siang. Dan ketika
bulan yang merupakan tanda malam itu dihapus oleh Allah, maka dipermukaannya
tampak bercak hitam.
Dan
pertanyaannya tetap, siapakah yang memberi tahu Nabi Muhammad yang buta huruf
itu tentang asal mula bulan pada zaman itu kalau bukan dari Allah sendiri?
Sungguh Allah Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui segala sesuatu.
قُلِ
اللَّهُ ۖ ثُمَّ
ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ ﴿٩١﴾
“Katakanlah (Muhammad), ‘Allah-lah (yang menurunkannya)’ Kemudian,
biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. al-An’am [6]: 91)
Subhanallah…
Muhammadarrasulullah…
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...