Akbar's Scratch

My photo
One of Indonesian people. A Moslem Doctor. My dreams is my adventures, and my adventures is my life.

Popular Posts

Categories

Blog Archive

My Father


Kalau kalian ditanya soal siapa idola kalian? Mungkin beberapa ada yang menjawab penyanyi terkenal, pemain sepak bola terkenal, atau mungkin grup band terkenal. Yah,mungkin itu manusiawi dan sudah sangat umum. Dan apabila aku ditanya persoalan yang sama, aku akan dengan tegas menjawab; Tokoh yang menjadi inspirasi bagiku, seumur hidupku. Meski jarak terbentang antara beliau dan aku, namun tetesan ilmunya selalu berakhir padaku dan keluarganya. Bukan pada yang lain dan memang ditujukan untuk itu.

  Sejak kecil, Beliau selalu mengarahkanku, Adikku, dan istri tercintanya—Ibuku untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Bukan untuk menjadi kaya, sukses, terkenal, namun hanya menjadi berkualitas. Berkualitas jasmani dan rohani, berkualitas jiwa dan raga, berkualitas pikiran dan hati. Mungkin sewaktu kecil, aku belum begitu merasakan tujuan dari arahannya. Namun seiring dengan bertambah dewasa secara mental dan fisik, aku mulai menyadarinya. Betapa besar jerih payah dan supportnya kepadaku dan keluarga untuk menciptakan pribadi yang berkualitas itu.

  ‘Papah’ adalah panggilan yang aku ciptakan untuknya sewaktu aku masih berumur empat tahun. Aku secara spontan mengucapkanya, karena sejak kelahiranku aku belum merasa mempunyai sosok seorang Ayah. Ya, mungkin aku masih mengerti kehidupan pada masa itu. Tapi dengan senyum yang menyemangatiku, Beliau menyetujuinya saja. Meski banyak kerabat dan tetangga yang mengomentari. “Kalo Ibu itu pasangannya ya Bapak, Kalau Papah pasangannya Mamah, ini kok dicampur… Ibu pasangannya Papah… Gimana to? ”. Yah, begitulah kira-kira. Namun hal itu sebenarnya tidak penting, yang penting adalah peran, kerja sama, dan kebersamaannya bersama keluarga.

Pemikiran beliau yang sampai sekarang melekat dan menjadi mental kami adalah “Ambil sebanyak-banyak penderitaanmu selagi muda agar menjadi pelajaran dan panen hasilnya sebanyak-banyak pula sewaktu tua nanti !”. Tak lain hanyalah agar menjadi tangguh sewaktu muda dan menjadi berkualitas sewaktu tua dan menjadi teladan untuk orang lain, utamanya untuk agama dan keluarganya. Dan jangan hiraukan hal-hal sepele yang bisa merusak dan mengganjal kehidupanmu! Gunakan segala sesuatu yang ada untuk mencapai tujuanmu! Itu pula pesan yang beliau nasihatkan kepada kami setiap waktu. Satu lagi hobi Papah yang membuat aku sedikit merinding. Papah sering membagi-bagikan uang tanpa perhitungan sedikitpun kepada oranglain apalagi kepada kerabat-kerabatnya. Bahkan, Beliau memberikan uang yang berjumlah besar kepada seseorang yang membutuhkan dengan cuma-cuma padahal uang itu hasil jerih payahnya selama bekerja. Karena hanya satu yang Beliau cari yaitu ridhoNya, ya ridho dari Allah yang merupakan sesuatu yang tidak ada bandingannya dengan apapun di alam semesta ini.

  Usaha, perjuangan, dan kasih sayangnya kepada keluarga tak lekang oleh waktu. Dimanapun Beliau berada, keluarganya selalu merasa mendapatkan ilmunya, kasih sayangnya, dan arahannya. Beliau sebenarnya sangat berharap selalu dekat dengan keluarga agar bisa secara langsung membimbing keluarganya dengan pengawasan penuh, namun memang Allah memilihkan jalan ini ada maksudnya sendiri dan kita sebagai hambaNya haruslah selalu lapang dada menerima dan selalu yakin bahwa Allah sedah menyiapkan yang lebih baik untuk hamba-hambaNya di masa depan.

Pah ! I Always Love You !
I’m Always Hungry for Your Teaching and Knowledge of Life ! 
You're My Father…

Category: 0 comments

0 comments:

Post a Comment

Thanks for your comments...

My Other Site

You're Trespasser Number:

CHAT WITH ME?

TRANSLATE

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
free counters
IP