وَهُوَ
الَّذِي مَدَّ الْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَارًا ۖ وَمِن كُلِّ
الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ ۖ يُغْشِي
اللَّيْلَ النَّهَارَ ۚ إِنَّ
فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ﴿٣﴾
“Allah-lah yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan
sungai-sungai di atasnya.Padanya Dia menjadikan semua buah-buahan
berpasang-pasangan.Dia menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya itu merupakan
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.”(QS. ar-Ra’d [13]: 3)
Dr. Edward Luther menyebutkan bahwa Hukum Kedua Termodinamika semakin jelas menunjukkan kesalahan teori kekekalan materi. Sains manapun telah menunjukkan dengan jelas bahwa alam semesta ini tidak mungkin kekal disebabkan perpindahan kalor dari benda panas ke benda dingin terus terjadi. Hukum ini menunjukkan bahwa alam semesta sedang bergerak menuju kesetimbangan termal, dimana semua materi akan memiliki suhu yang setimbang yaitu pada saat dingin dan pada akhirnya semua sumber energi akan habis. Ketika itu terjadi, maka proses kimia dan fisika tidak mungkin lagi terjadi. Akibatnya, kehidupan di jagat raya akan berhenti.
Tapi karena kehidupan masih
berlangsung, semua proses kimia dan fisika pun juga masih berlangsung. Dari
hukum ini kita bisa mengetahui bahwa alam semesta tak mungkin abadi.Sebab, jika
kehidupan ini abadi, semua energi yang ada di dalamnya pasti sudah habis
(setimbang) sejak dulu dan semua kehidupan sudah berakhir sejak dulu pula.
Di samping itu, sains menunjukkan bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan itu semakin mempertegas keberadaan Allah.Karena, semua yang memiliki permulaan pasti tidak mungkin mengawali dirinya sendiri. Dengan demikian, ia harus diawali oleh sesuatu yang lain, yaitu sesuatu yang menggerakkan dan menciptakan. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Pencipta.
Di samping itu, sains menunjukkan bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan itu semakin mempertegas keberadaan Allah.Karena, semua yang memiliki permulaan pasti tidak mungkin mengawali dirinya sendiri. Dengan demikian, ia harus diawali oleh sesuatu yang lain, yaitu sesuatu yang menggerakkan dan menciptakan. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Pencipta.
أَمَّنْ
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَأَنبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَّا كَانَ لَكُمْ أَن تُنبِتُوا
شَجَرَهَا ۗ أَإِلَـٰهٌ
مَّعَ اللَّهِ ۚ بَلْ
هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ ﴿٦٠﴾
“Bukankah Dia yang menciptakan langit dan bumi serta yang menurunkan
air dari langit untuk kalian, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun
yang berpemandangan indah? Kalian tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya
(sendiri). Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka
adalah orang-orang yang menyimpang.”(QS. an-Naml [27]: 60)
وَفِي
الْأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِّنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ
صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا
عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ
فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ﴿٤﴾
“Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasa. Sungguh, pada yang demikian itulah terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.”(QS. ar-Ra’d [13]: 4)
Sementara itu, matahari yang sekarang masih bersinar, bintang yang masih bercahaya, dan bumi yang masih kaya akan keragaman hayati, semuanya merupakan bukti nyata bahwa asal mula alam semesta ini berkaitan langsung dengan momentum awal penciptaan. Dengan demikian, hal itu menunjukkan bahwa alam semesta pasti telah diciptakan oleh Dzat Yang Maha Pencipta, yang tidak memiliki permulaan.
 |
| www.kowoma.de |
Salah
satu fungsi atmosfir bumi adalah menghancurkan partikel-partikel yang datang
dari luar angkasa serta menyaring semua radiasi berbahaya dan membiarkan
berbagai macam radiasi, sinar, dan kalor yang bermanfaat untuk masuk mencapai
permukaan bumi. Selain itu, atmosfirlah yang menjaga agar semua radiasi, gas,
sinar, dan kalor tetap dalam kondisi yang tepat untuk keberlangsungan kehidupan
di bumi.Dan kalaupun ada yang berlebihan, maka itu terjadi hanya karena
kebocoran di angkasa.
Berikut
firman Allah yang menunjukkan betapa sayangnya Allah kepada manusia dan seluruh
makhluk-Nya:
وَفِي
الْأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِّنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ
صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا
عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ
فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ﴿٤﴾
“Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka
tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (yaitu matahari, bulan,
angin, awan, dan lain-lain).”(QS. al-Anbiya’ [21]:
32)
Sungguh,
Allah ialah Dzat Yang Maha Adil…
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...