يَوْمَ نَطْوِي
السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا
بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُ ۚ وَعْدًا
عَلَيْنَا ۚ إِنَّا
كُنَّا فَاعِلِينَ ﴿١٠٤﴾
“(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran
kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami
menggulungnya lagi. Janji yang pasti Kami tepati, sungguh Kami akan
melaksanakannya.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 104)
Dr. Donald Robert Carr menyebutkan, “Alam semesta tak mungkin kekal. Sebab, tidak
akan ada satu benda pun yang mampu memancarkan sinar sepanjang masa. Hipotesis
ini sejalan dengan Hukum Kedua Termodinamika.”
(sebelah kiri) Sumber: www.swco.ttu.edu |
Apapun
yang ada di alam semesta akan fana pada saatnya nanti. Tak terkecuali
bintang-bintang perkasa yang saat dilahirkan sangat kecil dan redup, lalu
berubah menjadi bintang muda yang bersinar begitu cerahnya, tapi kemudian
menua. Kejadian ini akan diikuti oleh perubahan bintang tua menjadi bintang Neutron. Sesaat setelah itu—sekitar dua
jam, muncullah sinar ultra violet
yang amat kuat. Dan dalam beberapa hari kemudian, bintang tersebut akan berubah
menjadi lebih dingin sehingga dapat masuk ke dalam spektrum merah. Setelah
kondisi itu terjadi, mulailah fase tua dimana bintang mulai membesar dan menjadi
sesuatu yang disebut “Raksasa Merah” (Red
Giant) oleh para ilmuwan, untuk kemudian di penghujung usianya ia meledak
dan menciptakan suatu kondisi yang disebut Supernova.
Beberapa bulan setelah ledakan, bintang akan berubah menjadi bentuk kabut pekat yang besarnya berkali-kali lipat dari Tata Surya kita. Pada saat itu, muncullah radiasi Gamma yang terjadi karena adanya pelepasan radiasi secara serta-merta. Hingga fase ini, jika dilihat dengan teleskop, sebuah Supernova hanya akan terlihat sebagai sebuah noktah redup. Bisa dikatakan, Supernova terjadi ketika bintang-bintang raksasa dalam masa-masa sekaratnya menuju kematian, lalu meledakkan daya yang spektakuler. Sesudah itu, bintang renta itu berubah menjadi sesuatu yang disebut bintang Katai Putih (White Dwarf) oleh para ilmuwan. Pada masa ini bintang layaknya seorang manusia yang dikafani dan siap untuk dimasukkan ke liang lahat. Bintang yang sudah siap dimasukkan ke liang lahat ini berubah lagi menjadi sesuatu yang disebut “Lubang Hitam” (Black Hole) seperti keterangan yang pernah aku post sebelumnya dalam Bintang pun Seperti Manusia: Lahir, Dewasa,Tua, dan Mati. Namun sebenarnya, setelah sebuah bintang melewati fase Supernova, proses selanjutnya bergantung pada masa awal pembentukan bintang tersebut. Jadi, tidak semua bintang yang menua akan berubah menjadi Lubang Hitam (Black Hole). Namun, sebagian besar memang berubah dan inilah merupakan akhir dari kehidupan bintang itu di dunia: padam, tak berarti lagi, dan mati.
Sumber: www.r3ok.com |
Sir James Jins pernah menyebutkan, “Sains modern meyakini bahwa proses
perpindahan kalor (panas) akan terus berlangsung hingga semua energi di dunia
ini habis. Hingga saat ini, proses tersebut belum mencapai akhir kendati proses
ini bergerak amat cepat seiring dengan perjalanan waktu. Tetapi proses ini,
pasti telah di mulai, yaitu pada sebuah momentum dalam alam semesta yang kita
sebut saja sebagai ‘momentum x’. Inilah yang telah menyebabkan alam
semesta ini fana.”
Coba kita renungkan firman Allah
berikut,
اللَّهُ
يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿١١﴾
“Allah yang memulai
penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya kembali, kemudian kepada-Nya
kalian dikembalikan.” (QS.
ar-Rum [30]: 11)
إِنَّهُ
هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ ﴿١٣﴾
“Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan
(makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali).”
(QS. al-Buruj [85]: 13)
Demikianlah
perbincangan sengit antara Al-Qur’an dengan sejumlah pendapat yang melenceng,
antara penyeru kekufuran dengan Allah Yang Maha Pencipta. Namun, kesamaan suara antara Al-Qur’an dan sains modern rupanya telah
dicapai jauh di ufuk sana yang tentunya dengan berbagai bukti ilmiah.
Jadi janganlah sia-siakan hidup di dunia ini dengan melakukan kemaksiatan yang dilaknat oleh Allah, manfaatkan waktu yang ada untuk mendekatkan sedekat-dekatnya kepada Sang Pencipta agar mendapat ridho dari-Nya.
Wallahualam…
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...