إِنَّ
رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ
يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ
بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا
لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ
اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ ﴿٥٤﴾
“Sungguh, Rabb kalian (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy.Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat.Matahari, bulan, dan bintang tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah! Segala ciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci
Allah, Rabb seluruh alam.”(QS. al-A’raf [7]: 54)
Sumber: www.astronomi.us |
Coba kita cermati bintang-bintang yang
bersinar di atas (kabut warna biru) yang lahir dari “rahim” Nebula Rosette yang terletak pada
konstelasi Monoceros (wahid al-qarn/unicorn). Tanyalah kepada
orang-orang kafir, siapakah yang telah mengeluarkan bintang ini dari kegelapan
langit yang mati untuk kemudian memancarkan sinarnya yang indah! Berkali-kali Al-Qur’an menegaskan
bahwa Allah-lah yang telah menciptakan semua makhluk dari permulaan dan Dia
pula yang akan menghidupkannya kembali tanpa kecuali. Termasuk di dalamnya bintang-bintang
“kecil” ini yang mengorbit pada garis edarnya.
Ketika kehabisan bahan
bakarnya, sebuah bintang akan segera mengembang sedemikian besar dengan
kecepatan yang luar biasa (fase Supernova
1) dan terus mengembang hingga mencapai batas maksimal (fase Supernova 2). Setelah itu, bintang
tersebut akan mulai menyusut dengan cepat sehingga menjadi bintang Katai Putih
(White Dwarf). Kemudian, bintang itu
akan menyusut lagi menjadi bintang Neutron—bintang yang hanya berisi neutron
(bermuatan netral). Dan akhirnya, bintang itu akan menyusut lagi menjadi lubang
hitam (Black Hole).
وَإِذَا
سَمِعُوا مَا أُنزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ
الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ
رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ ﴿٨٣﴾
“Apabila mereka (orang-orang kafir) mendengarkan apa yang (Al-Qur’an)
diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata
disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka
sendiri). Seraya berkata, ‘Ya Rabb,
kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi
(atas kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Muhammad).’” (QS. al-Ma’idah [5]:
83)
Tak diragukan lagi, teori astronomi
ini menjadi bukti akan kekuasaan Allah Yang Maha Pencipta yang tiada
tandingannya dan tiada keraguan untuk itu. Subhanallah...
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...