يَا
بُنَيَّ إِنَّهَا إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ
أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ
لَطِيفٌ خَبِيرٌ ﴿١٦﴾
“(Luqman berkata), ‘Wahai
anakku, sungguh, jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
batu, di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan).’ Sesungguhnya Allah Maha Halus, Maha
Teliti.” (QS. Luqman [31]: 16)
Sumber: www.galaksi-ku.blogspot.com |
Gugusan bintang-bintang ini
merupakan salah satu galaksi yang terdekat dengan bumi. Dalam galaksi ini
terdapat bintang-bintang muda (bersinar sangat cerah) dan bintang-bintang tua
(bersinar redup). Semua ini berada di alam semesta yang terhampar luas dan
menakjubkan. Di samping gerak pada orbit masing-masing, bintang –bintang ini
ternyata masih melakukan gerak lain yaitu gerak mengembang laksana sebuah balon
karet yang sedang ditiup. Maha Suci Allah, Dzat Yang Maha Pencipta.
Bersama bumi, matahari bergerak
pada orbitnya yang terletak di sisi luar galaksi Bima Sakti. Namun, di samping
itu matahari juga bergerak menjauh dari posisi semula dengan kecepatan 12 mil
per detik. Gerak menjauh matahari ini tentu dilakukan juga oleh semua planet
yang berapa dalam tata surya.
Demikianlah semua planet
bergerak. Di samping beredar pada garis orbitnya, mereka bergerak saling menjauh
mengikuti gerak mengembang alam semesta. Di antara planet-planet itu, ada yang
bergerak dengan kecepatan 8 mil per detik, 33 mil per detik, 84 mil per detik,
dan sebagainya. Semua bintang melakukan pola gerak yang sama. Meski semuanya
bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda, tapi tidak ada satupun yang
bertabrakan karena semua memiliki kecepatan yang konstan—tidak berubah-ubah.
مَا
خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ
وَأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ وَالَّذِينَ
كَفَرُوا عَمَّا أُنذِرُوا مُعْرِضُونَ ﴿٣﴾
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan.Namun, orang-orang kafir berpaling dari peringatan yang diberikan
kepada mereka.”(QS. al-Ahqaf [46]: 3)
أَفَلَمْ
يَنظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا
لَهَا مِن فُرُوجٍ ﴿٦﴾
“Maka tidaklah mereka (orang-orang kafir) memerhatikan langit yang
ada di atas mereka? Bagaimana cara Kami membangun dan menghiasinya dan tidak
terdapat keretakan sedikit pun?”(QS. Qaf [50]: 6)
Sumber: www.nasa.gov |
Nebula Omega ini berada di rasi Sagitarius
yang merupakan salah satu sudut di jagat raya yang menjadi tempat munculnya
bintang-bintang baru. Ternyata, bintang memiliki keserupaan dengan manusia:
dilahirkan, menua, kemudian meninggal. Para ilmuwan menyatakan bahwa kesatuan
hukum yang berlaku di seantero jagat raya ini benar-benar menjadi bukti tak
terbantahkan akan wujudnya Dzat Yang Maha Pencipta, Maha Kuasa, serta tidak
memiliki sekutu.
Allah berfirman, “Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari
bumi yang dapat menghidupkan (orang-orang yang sudah mati)?Seandainya pada
keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya
telah binasa. Maha Suci Allah yang memiliki ‘Arsy dari apa yang mereka
sifatkan. Dia (Allah) tidak ditanya
tentang apa yang dikerjakan, tetapi mereka (semua ciptaan-Nya) yang akan
ditanya.” (QS. al-Anbiya’ [21]:
21-23)
Oleh sebab itu, Al-Qur’an terus
menyeru manusia agar selalu memerhatikan semua hikmah agung ini. Tentunya
berbagai fenomena astronomi ini menjadi bukti akan kekuasaan Allah, Dzat Yang
Maha Pencipta.
Subhanallah...
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...