ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا
وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ ﴿١١﴾
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ
أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ﴿١٢﴾
“Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap,
lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada Bumi, ‘Datanglah kalian
menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.’ Keduanya
menjawab, ‘Kami datang dengan patuh.’ Lalu
diciptakan-Nya tujuh langit dan dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan
urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan Bumi), Kami hiasi
dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah
ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.”(QS. Fushshilat [41]: 11-12)
Nebula yang besar ini berada di rasi Gemini. Nebula ini berupa
kabut yang merupakan tempat lahirnya bintang-bintang. Selama ini para ilmuwan
belum bisa mengetahui rahasia ini. Hal ini wajar karena akal manusia terbatas
dan lemah ketika dihadapkan pada rahasia di balik alam semesta yang maha luas
ini, sampai akhirnya datanglah Al-Qur’an membawa berita yang meyakinkan.
Seorang ilmuwan asal Amerika—George Earl, menyatakan, “Jika
alam semesta mampu menciptakan dirinya sendiri, itu berarti bahwa alam semesta
memiliki sifat pencipta. Jika memang demikian, mau tidak mau kita harus
mengakui bahwa alam semesta adalah Tuhan. Dengan demikianlah akhir dari
pengakuan kita terhadap eksistensi Tuhan. Akan tetapi, jika alam semesta adalah
Tuhan, maka ia akan menjadi Tuhan yang ajaib karena ia memiliki sifat materi
dan immateri sekaligus. Adapun saya tentu akan lebih memilih untuk menimani
Tuhan yang telah menciptakan alam materi ini dan tidak menjadi bagian dari alam
semesta itu sendiri, tetapi menjadi Dzat yang menguasai dan
mengaturnya. Saya tetap tidak akan meyakini tahayul dan dongeng.”
Allah berfirman,"Mengapa mereka tidak
memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak akan menciptakan langit
dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) benar
dan dalam waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia
benar-benar mengingkari pertemuan dengan Rabbnya.”(QS. Ar-Rum [30]: 8)
وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ ﴿٤٧﴾
“Langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya.”(QS.
Adz-Dzariyat [51]: 47)
Sungguh tak terbayangkan! Miliaran galaksi menyebar di seluruh
penjuru jagat raya. Satu galaksi paling sedikit terdiri dari seratus miliar
bintang. Para astronom pun benar-benar kagum mengamati tebaran galaksi ini.
Alam semesta yang kita diami sungguh luas. Untuk mengetahui betapa luasnya,
kita bisa membayangkan sebuah pesawat imajiner yang mampu melaju dengan
kecepatan 186 ribu mil per detik.Namun untuk mengelilingi alam semesta, pesawat
yang supercepat ini membutuhkan waktu selama satu juta tahun. Bayangkan! Betapa
luasnya alam semesta ciptaan Allah ini.
Persoalan karena alam semesta tidaklah stagnan—ia terus mengembang
setiap saat dan setelah 1.200.000.000 (1,2 miliar) tahun, luas alam semesta
telah mengembang dua kali lipat dari ukuran sebelumnya, sehingga hal itu akan
membuat pesawat imajiner tadi tidak akan pernah selesai mengelilingi alam
semesta ini.
Sumber: www.nasa.gov |
Allah berfirman,”Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lainnya)”(QS. al-Anbiya’ [21]: 32)
إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ ﴿١٣﴾
“Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan (makhluk) dan yang
menghidupkannya (kembali).”(QS. al-Buruj [85]: 13)
Di tengah gelombang kekufuran dan penyelewengan sumber yang mengiringi
revolusi ilmu pengetahuan yang didominasi gereja Eropa, datang juga serangan
kaum kafir yang bertubi-tubi terhadap prinsip-prinsip keagamaan yang luhur. Di
antara kaum itu ada yang mengatakan, “Jika sifat
kekekalan Sang Pencipta adalah sebuah kemutlakan, mengapa kita tidak boleh
meyakini bahwa alam semesta pun bersifat kekal? Alam semesta bagaikan sebuah
buku yang telah kehilangan lembaran awal dan akhirnya, sehingga ia tidak dapat
diketahui awal, akhir, siapa penulisnya, dan apa tujuan penulisannya.”
Sumber: www.brattahlid.tripod.com |
Sebuah gambar yang telah menggoyahkan teori kekekalan materi.
Selain itu, perbedaan suhu alam semesta telah membuktikan eksistensi Tuhan Yang
Maha Pencipta lagi Maha Agung. Perbedaan tipis suhu alam semesta pada awal
pembentukannya tidak lebih dari 5oK. Sebuah ilustrasi yang
menggambarkan secara jelas pembentukan alam semesta.
Para ilmuwan telah menyatakan keimanannya kepada Allah. Karena
itu, sejak kapan Sang Maha Pencipta diragukan? Merupakan sebuah fitnah dari
mereka yang buta dan tuli yang dikhawatirkan akan memendamkan segala cita-cita. Akan tetapi, Al-Qur’an sendirilah yang
telah menghadang semua fitnah di tengah badai yang mengerikan itu. Al-Qur’an
datang menghancurkan semua keburukan di tengah tantangan dan serangan yang
dahsyat itu.
Allah berfirman,
قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ﴿١٠﴾
“Rasul-rasul mereka berkata,’Apakah ada keraguan terhadap
Allah, Pencipta langit dan bumi?’”(QS. Ibrahim [14]: 10)
أَفَعَيِينَا بِالْخَلْقِ الْأَوَّلِ ۚ بَلْ هُمْ فِي لَبْسٍ
مِّنْ خَلْقٍ جَدِيدٍ ﴿١٥﴾
“Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama?(Sama sekali
tidak) bahkan mereka (orang-orang kafir) dalam keadaan ragu-ragu tentang
penciptaan yang baru.”(QS. Qaf [50]: 15)
أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ
يُعِيدُهُ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ ﴿١٩﴾
“Apakah mereka tidak memerhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan
(makhluk), kemudian Dia mengulanginya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi
Allah.”(QS. al-Ankabut [29]: 19)
“Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan
itu lebih mudah bagi-Nya.”(QS. ar-Rum [30]: 27)
Wallahualam...
5 comments:
subhanallah... kita memang perlu sering diingatkan mengenai besarnya jagad raya ini, agar tidak pernah merasa diri kita "besar".
Betul!
Allahuakbar...maha benar ALLAH SWT dengan segala firmannya"
tapi sayang yang memposting tulisan ini orang pelit karena masih ada niatnya untuk tidak diberikan secara ikhlas kepada orang lain.
Hargai Hak Cipta ya, Bang.. :-)
Post a Comment
Thanks for your comments...