مَا
خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ
وَأَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ وَالَّذِينَ
كَفَرُوا عَمَّا أُنذِرُوا مُعْرِضُونَ ﴿٣﴾ قُلْ أَرَأَيْتُم مَّا تَدْعُونَ مِن دُونِ
اللَّهِ أَرُونِي مَاذَا خَلَقُوا مِنَ الْأَرْضِ أَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِي
السَّمَاوَاتِ ۖ ائْتُونِي
بِكِتَابٍ مِّن قَبْلِ هَـٰذَا أَوْ أَثَارَةٍ مِّنْ عِلْمٍ إِن كُنتُمْ
صَادِقِينَ ﴿٤﴾
“Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan
dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Namun, orang-orang
kafir berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka. Katakanlah
(Muhammad),‘Terangkanlah (kepadaku) tentang apa yang kalian sembah selain
Allah, perlihatkan kepadaku apa yang telah mereka ciptakan dari bumi atau
adakah peran serta mereka dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepadaku kitab
yang sebelum (Al-Qur’an) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang
dahulu), jika kalian orang yang benar.’” (QS. al-Ahqaf [46]: 3-4)
Sumber: www.fbcdn.net |
Sepanjang
abad 19 M dan paruh pertama abad 20 M , pemikiran para ilmuwan telah dikuasai
oleh sebuah teori yang menafikan eksistensi Dzat Yang Maha Pencipta. Kendati
umat manusia banyak yang terjerumus ke dalam perangkap teori sesat, Al-Qur’an
tetap bertahan menyampaikan kebenaran yang nyata dan menghadapi terpaan badai
yang tengah menerpa sepanjang sejarah peradaban umat manusia. Al-Qur’an tetap
tegak di tengah cercaan dan hinaan yang dilontarkan orang-orang bodoh yang
selalu mengikuti jalan sesat. Oleh karena itu, ada baiknya kita menyimak
beberapa pertanyaan yang diajukan Al-Qur’an berikut ini.
أَمْ
خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ ﴿٣٥﴾ أَمْ خَلَقُوا
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ بَل
لَّا يُوقِنُونَ ﴿٣٦﴾ أَمْ عِندَهُمْ خَزَائِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ
الْمُصَيْطِرُونَ ﴿٣٧﴾
“Atau apakah mereka
(alam semesta) tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka (alam semesta) yang
menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka (Tuhan selain Allah) telah
menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka (orang-orang kafir) tidak
meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka (Tuhan selain Allah)
ada perbendaharaan Rabbmu ataukah mereka (Tuhan selain Allah) itu yang
berkuasa?” (QS. ath-Thur [52]: 35-37)
Seorang
ilmuwan Inggris—James Janes, pernah menjelaskan jarak antara galaksi dan
bintang. Dalam penelitiannya, dia menemukan sebuah fakta menakjubkan dari setiap
sudut alam semesta. Sampai-sampai dia meneteskan air mata seraya menundukkan
kepala—memikirkan kehebatan Allah Yang Maha Pencipta ketika ilmuwan itu
mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an,
إِنَّمَا
يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ
اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ ﴿٢٨﴾
“Di antara
hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah
Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS. Fathir [35]: 28)
Seketika itu pula ia berseru, “Apakah ini benar-benar ayat Al-Qur’an? Aku
bersaksi bahwa kitab ini adalah benar-benar wahyu dari Allah!”
Sumber: www.nasa.gov |
Gambar di atas adalah galaksi
terdekat yang menampakkan warna aslinya ketika dilihat dengan teknologi kuno
yang berumur 130 tahun dari sekarang. Sungguh indah bukan, inilah hasil ciptaan Allah, Dzat Yang Maha Hebat lagi Maha Pencipta.
Subhanallah...
Subhanallah...
0 comments:
Post a Comment
Thanks for your comments...