Alkisah, ada seekor singa yang menguasai hutan. Semua binatang tunduk padanya. Sang Singa terbiasa 'mengganggu' para binatang; untuk membunuh dan menyantap mereka sebagai makanan sehari-hari. Maka, para binatang mengajak sang Singa berunding. Para binatang setuju untuk menyerahkan salah satu dari mereka setiap hari untuk memuaskan rasa lapar sang Singa. Syaratnya, sang Singa berhenti 'mengganggu' para binatang. Awalnya, sang Singa lebih suka mengandalkan tenaga sendiri. Namun, para binatang akhirnya berhasil membujuk singa untuk mempercayai janji mereka.
Para binatang terus-menerus menunaikan janji mereka. Setiap hari ada binatang yang mengorbankan diri. Suatu hari, tibalah giliran kelinci. Si Kelinci tidak mau dimakan begitu saja, ia meminta semua binatang untuk mendengarkan taktiknya dalam menghadapi sang Singa. Semua binatang mengejeknya. Mempertanyakan bagaimana bisa seekor binatang bodoh seperti Kelinci bisa mengecoh sang Singa. Si Kelinci tetap pantang menyerah, ia meyakinkan semua binatang bahwa Allah telah memberinya hikmah. "Allah mungkin memilih sesuatu yang lemah untuk mempermalukan sesuatu yang kuat dan angkuh", begitu katanya. Akhirnya, para binatang setuju untuk membiarkan si Kelinci melaksanakan taktiknya.
Saat melihat ke dalam sumur, sang Singa melihat bayangan dirinya dan kelinci. Singa berpikir bahwa bayangan itulah si Singa asing yang merampas haknya. Sang Singa pun terjun untuk meyerang singa bayangan tadi dan tenggelam. Semetara itu, sebelum Singa terjun ke sumur, kelinci berhasil melompat dari punggung Singa dan melarikan diri.
1 comments:
what to conquer is our own ego...
Post a Comment
Thanks for your comments...