Akbar's Scratch

My photo
One of Indonesian people. A Moslem Doctor. My dreams is my adventures, and my adventures is my life.

Popular Posts

Categories

Blog Archive

Angina Pectoris bukan Angin Duduk (?)

Banyak masyarakat awam mengira bahwa kematian mendadak dari kerabatnya merupakan suatu penyakit yang dinamakan angin duduk. Dalam dunia medis, tidak pernah ada yang namanya "angin duduk" itu. Istilah yang sebenarnya adalah gangguan pada jantung yang disebut angina pectoris. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan angina pectoris itu, mari kita baca ulasan dan pembahasan mengenai gangguan jantung berikut ini.

Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis di mana pasien mendapat serangan sakit dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas dan segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. 


Sakit dada pada angina pectoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena berkurangnya suplai darah dan oksigen ke jaringan miokard (jaringan pembungkus jantung). Aliran darah berkurang karena penyempitan pembuluh darah koroner (arteri yang memperdarahi jantung). Penyempitan terjadi karena proses aterosklerosis (pengendapan lemak atau kolesterol di pembuluh darah) atau spasme (kejang) pada pembuluh darah koroner. Pada awalnya suplai darah tersebut walaupun berkurang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan miokard pada waktu istirahat, tetapi tidak cukup bila kebutuhan oksigen miokard meningkat seperti pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik yang cukup berat. Oleh karena itu sakit pada angina pectoris ini timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas fisik misalnya sedang berjalan cepat atau berjalan mendaki atau bahkan untuk begadang.



Seringkali pasien merasakan adanya sakit dada di daerah sternum (dada tengah) atau di bawah sternum, atau dada sebelah sebelah kiri dan kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung, epigastrium (perut bagian atas), rahang, leher, gigi, bahu, atau bahkan ke lengan kanan.

Sakit dada biasanya seperti tertekan benda berat (pressure like), atau seperti diperas (squeezing) atau terasa seperti terbakar (burning), kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest dyscomfort) karena pasien tidak dapat menjelaskan sakit dada tersebut dengan baik, lebih-lebih bila pendidikan pasien kurang.

Sakit dada biasanya timbul juga pada aktivitas ringan seperti mandi atau menggosok gigi, makan terlalu kenyang, emosi, dapat menimbulkan sakit dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya. Serangan sakit dada dapat timbul pada waktu istirahat atau pada waktu tidur malam, maka dari itu kebanyakan banyak masyarakat mengeluhkan bila malamnya masih sehat lalu tiba-tiba paginya sudah meninggal.

Sakit dada biasanya berlangsung 1 sampai 5 menit, walaupun perasaan tidak enak di dada masih dapat terasa setelah sakit dada hilang. Bila sakit dada berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut (IMA) (akan saya jelaskan di posting berikutnya) dan bukan disebabkan angina pectoris biasa. Pada angina pectoris dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan lelah, kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin.

Hasil pemeriksaan fisik seringkali masih dalam batas normal, walaupun kadang-kadang dapat ditemukan kelainan lain yang menjadi faktor risiko seperti obesitas, hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit arteri perifer, arkus senilis (yang akan saya jelaskan di posting-posting berikutnya juga). Kadang juga ditemukan bunyi jantung keempat atau bising sistolik pada waktu serangan angina atau pada waktu melakukan aktivitas.

Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat dan bukan pada waktu serangan angina pectoris seringkali masih dalam batas normal. Gambaran EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark miokard pada masa lampau. Kadang juga EKG menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina pectoris. Pada waktu serangan angina, EKG menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang tidak khas yaitu depresi segmen ST dan gelombang T menjadi negatif.

Foto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang normal, tetapi pada pasien hipertensi terlihat pembesaran jantung dan tampak kalsifikasi (pengapuran) pada arkus aorta (lengkungan aorta). 

Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina pectoris. Walaupun begitu untuk menyingkirkan diagnosis IMA maka sering dilakukan pemeriksaan enzim, kadar kolesterol, dan pemeriksaan gula darah. Pemeriksaan-pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk menemukan faktor risiko dan komplikasi lain seperti diabetes melitus (DM).

Karena pada angina pectoris gambaran EKG seringkali masih normal, maka perlu dibuat uji latihan jasmani. Pada uji tersebut dibuat EKG pada waktu istirahat lalu pasien diminta melakukan latihan dengan alat treadmill atau ergocycle sampai pasien mencapai kecepatan jantung maksimal atau submaksimal, dan selama latihan EKG dimonitor demikian pula setelah latihan selesai. Tes dianggap positif bila didapatkan depresi segme ST sebesar 1 mm atau lebih pada waktu latihan atau sesudahnya. Lebih-lebih bila di samping depresi segmen ST juga timbul rasa sakit pada dada seperti pada waktu serangan angina pectoris, maka kemungkinan besar pasien benar-benar menderita angina pectoris.

Penyadapan jantung untuk membuat arteriografi koroner merupakan salah satu pemeriksaan yang paling penting, baik untuk diagnosis penyakit jantung koroner maupun untuk merencanakan penatalaksanaan selanjutnya. Pada pasien angina pectoris dapat dilakukan pemeriksaan arteriografi koroner secara selektif, baik untuk tujuan konfirmasi adanya penyempitan pembuluh koroner, maupun untuk menentukan apakah perlu dilakukan tindakan intervensi atau operasi bypass. Indikasi arteriofrafi koroner ialah: angina pectoris, infark miokard, penyempitan pembuluh darah utama kiri atau kemungkinan penyempitan 3 pembuluh darah (3 vessels disease), uji treadmill yang positif, dan untuk menegakkan diagnosis pada kasus yang sulit dan langka.

Sakit dada pada angina pectoris harus dibedakan dengan sakit dada oleh penyakit lain seperti sakit muskuloskeletal (sakit rangka dan otot), osteokarditis (sakit sendi), osteoartritis servikalis (sakit tulang belakang), esofagitis (sakit saluran di tenggorokan), gastritis (sakit lambung), perikarditis (sakit jantung bagian luar), atau emboli (penyumbatan) paru.

Umumnya pasien dengan angina pectoris dapat hidup bertahun-tahun dengan hanya sedikit pembatasan dalam kegiatan sehari-hari. Tingkat kematian bervariasi dari 2-8% per tahun. Faktor yang mempengaruhi ialah berat tidaknya kelainan pada pembuluh koronernya. Pasien dengan penyempitan di pangkal pembuluh koroner kiri mempunyai tingkat kematian 50% dalam 5 tahun, hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penyempitan hanya pada salah satu pembuluh darah saja (single vessel disease). Juga faal ventrikel kiri yang buruk akan memperburuk keadaan.

Tujuan dari pengobatan angina pectoris ialah untuk menghilangkan sakit dada, memperbaiki kualitas hidup, dan memperpanjang umur pasien. Hal ini dapat dicapai dengan menambah suplai darah ke daerah yang mengalami iskemia dan mengurangi konsumsi oksigen otot jantung dengan pemberian obat, tindakan intervensi untuk memperlebar daerah yang mengalami penyempitan adalah dengan pemakaian balon khusus dalam tindakan pembedahan saat operasi. 

Pada waktu serangan angina pectoris obat yang paling sering digunakan adalah nitrogliserin yang diberikan secara sublingual (di bawah lidah). Efek nitrogliserin berupa vasodilatasi perifer (pelebaran pembuluh darah di luar jantung) sehingga mengurangi beban pada jantung dan mengurangi konsumsi oksigen oleh miokard serta aliran darah koroner juga bertambah. Dosis bervariasi antara 1/2-1 tablet yang dapat diberikan beberapa kali. Selain itu untuk mencegah timbulnya serangan angina pectoris, dapat dipakai beberapa obat yaitu: nitrogliserin dalam bentuk salep atau sustained release, obat-obat golongan beta adrenergik (beta-blocker) untuk melambatkan denyut jantung, dan antagonis kalsium untuk menstabilkan irama jantung serta memperlebar pembuluh darah.

Emosi dan stres psikis sering dapat memperberat serangan angina pectoris. Obat penenang dan obat tidur dapat diberikan sebagai tambahan pengobatan angina pectoris tergantung pada kepribadian pasien masing-masing. Kadang angina pectoris dapat disertai gagal jantung dan serangan timbul sebagai akibat dari gagal jantung tadi. Hal ini karena volume ventrikel kiri bertambah akibat gagal jantung. Oleh karena itu pada pasien angina pectoris yang resisten terhadap pengobatan, apalagi bila sering ada keluhan sakit pada waktu malam hari. Bila memang ada tanda gagal jantung, pengobatan tambahan dengan digitalis (tumbuh-tumbuhan) dan diuretik (memperlancar buang air kecil) dapat menolong mengurangi serangan angina pectoris.

Faktor pencetus timbulnya serangan angina antara lain emosi, stres, kerja berat, hawa dingin, hawa terlalu panas, lembab, makan terlalu kenyang, banyak merokok, kemacetan lalu-lintas. Pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitasnya agar serangan angina tidak sampai timbul. Pada umumnya pasien masih bisa bekerjabiasa sambil memperhatikan dan menghindari faktor pencetus yang ada agar serangan tidak sampai timbul.

Percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA) ialah suatu tindakan untuk memperlebar pembuluh darah koroner yang menyempit menggunakan balon kateter, yang ditemukan oleh Gruetzig pada tahun 1977. Pada mulanya PTCA hanya dapat dikerjakan pada sebagian kecil kasus koroner, hanya 5-10% dari calon bedah pintas koroner. Yang sesuai untuk tindakan PTCA yaitu kasus dengan penyempitan di bagian proksimal (pangkal) dan faal jantung masih baik. Dengan kemajuan teknologi kedokteran saat ini, PTCA dikerjakan tidak hanya pada single vessel disease, tetapi juga pada multi vessels disease, lesi multipel, lesi yang lebih kompleks, dan kasus-kasus pasca dan bedah pintas koroner yang mengalami penyempitan kembali.


 
Intravascular stent ialah alat yang berbentuk tubular terbuat dari bahan stainless steel. Alat ini bisa dipasang di tempat pembuluh koroner menyempit untuk melebarkan dan meratakan pembuluh yang menyempit tadi. Ada dua macam stent yaitu yang dapat mengembang sendiri (self expanding stent) atau harus dikembangkan dengan balon (ballon expandable stent). Pemasangan stent ini telah banyak dilakukan di Eropa Barat dan akhir-akhir ini di Amerika dan negara-negara Asia yang berkembang seperti Korea dan Jepang. Keberhasilan pemasangan lebih dari 90%.

Ada juga aterektomi dengan memakai kateter khusus untuk menghilangkan ateroma pembuluh koroner. Alat yang dipakai menyerupai kateter, dengan bagian distal (ujung) terdiri dari tabung metal, didapatkan jendelapada satu sisi sedangan di sisi yang berlawanan didapatkan balon. Di ujung depan balon didapatkan kerucut penampung. Di dalam tabung didapatkan pemotong berbentuk silinder. Pemotong tersebut dapat berputar dan digerakkan oleh motor dengan kecepatan lambat dan dapat bergerak maju. Dengan pertolongan fluoroskopi bagian distal ditempatkan di tempat stenosis, jendela diletakkan ke arah plague, lalu balon ditempat berlawanan dikembungkan sehingga plague masuk ke dalam tabung melewati jendela tadi. Kemudian motor dinyalakan untuk memutar pemotong dan pemotong di dorong ke depan sehingga bagian ateroma yang masuk ke dalam tabung dapat terkikis dan penyempitan dapat dihilangkan. Aterektomi biasa dikerjakan untuk lesi yang eksentris, di pembuluh besar dan tidak ada pengapuran.

Satu lagi yaitu bedah pintas koroner (aorto-coronary bypass graft surgery) yang dipelopori oleh Favaloro dan Johnson, saat ini telah merupakan suatu tindakan pembedahan yang aman dengan mortalitas 1-2% saja. Tindakan operasi ini sangat efektif untuk menghilangkan keluhan angina pectoris, memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang umur pasien. Di samping pembuluh vena, dapat juga dipakai arteri mammaria interna untuk bypass. Operasi bypass dengan memakai pembuluh arteri lebih tahan lama dibandingkan dengan memakai vena.


3 comments:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Unknown said...

Meneladan berbagai penyelidikan disaat yg dibutuhkan seorang laki laki terhadap menggerapai klimaks merupakan seputar 5 sampai 7 menit. Sementara perempuan umumnya mereka membutuhkan ketika buat menjangkau kesudahan orgasme celah 12 hingga 15 menit. Logika yang mampu kita ambil dari penyelidikan ini yakni kala kita sanggup merasakan dan menikmati sensasi ketika bersambung dekat kala 3 menit.

pasti ketika merasakannya 5 menit bakal terasa lebih melampiaskan terlebih jikalau kita bisa merasakan dan menikmati sensasi tersebut selama 10 menit atau lebih, tentu dapat jauh lebih membebaskan masih

elemen ini dapat diraih dgn business dan latihan, apabila memang lah kamu menginginkan pasangan anda merasakan sensasi pertalian kian hingga mengerang dan merasakan ketegangan intens. Namun pasti factor ini tidak sepertinya dapat kamu melaksanakan bila mewarisi ejakulasi dini.

bila pertanyaan masih belum sanggup terpecahkan serta-merta menghubungi dokter spesialis andrologi Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

Pencegahan Kulup panjang di Klinik | sirkumsisi Jakarta

Ejakulasi dini dan pencegahannya | Klinik kelamin di Jakarta

Konsultasi Dokter klinik | Free Consultasion

Unknown said...

Assalamualaikum wrb,saya Rahman saputrah, niat saya hanya ingin berbagi kebaikan khusus kepada orang yang mengalami kesusahan,percaya tidak percaya semua kembali pada pembaca postingan saya, awalnya saya seorang pengusaha yang bisa dibilang sukses, tapi banyak yang tidak suka kalau saya sukses,dan akhirnya bisnis saya bangkrut dan saya sempat jadi Pengangguran kurang lebih 1tahun saya punya anak 3 dan masih kecil2,saya sempat putus asa dan tidak tau mau berbuat apa, tapi setiap saya melihat anak saya, Saya merasa kasian, dan kemarin tampa disengaja ada Teman saya memberi saran dia menyarangkan saya untuk menghubungi Mbah jonoseuh, beliau memberikan bantuan Pesugihan, awalnya sih saya ragu tapi mau nggak mau saya beranikan diri mencoba bantuan dari Mbah jonoseuh. syukur Alhamdulillah dengan bantuan pesugihan beliau saya sekarang sukses kembali dan saya bisa biayai sekolah anak saya sampai selesai,terimah kasih Mbah berkat Mbah saya bisa sukses kembali,ini pengalaman pribadi saya khusus bagi teman2 yang sempat baca dan punya masalah silahkan hub Mbah jonoseuh di nomor 082344445588 dan pasti beliau bisa meringankan semuah permasalahan yang anda hadapi untuk saat ini, Dan terimah kasih kepada yang punya room ini karna saya sempat berbagi pengalaman dan mudah2han bisa membantu,

Post a Comment

Thanks for your comments...

My Other Site

You're Trespasser Number:

CHAT WITH ME?

TRANSLATE

English French German Spain

Italian Dutch Russian Brazil

Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
free counters
IP